Jumat, 10 Juni 2011

makalah mawapres

KARYA TULIS ILMIAH

GERAKAN PRAMUKA DAN PERANANNYA
DALAM PEMBENTUKAN MENTAL DAN PERKEMBANGAN
POLA PIKIR GENERASI MUDA










DISUSUN DALAM RANGKA MENGIKUTI SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI (MAWAPRES)
DIES MAULIDIYAH IV STMIK SZ NW ANJANI LOTIM

OLEH
NAMA : MUKAMMAL
NIM : 08.8.3.113
PRODI : PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
SEMESTER : IV (EMPAT)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) SZ NW ANJANI LOTIM
2010



KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Penulis dapat menyusun dan menulis sebuah Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “GERAKAN PRAMUKA DAN PERANANNYA DALAM PEMBENTUKAN MENTAL DAN PERKEMBANGAN POLA PIKIR GENERASI MUDA”. Di mana, Karya Tulis Ilmiah ini Penulis susun dan buat dalam rangka mengikuti seleksi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Dies Maulidiyah IV STMIK SZ NW Anjani Lotim.
Selanjutnya, ucapan terimakasih Punulis sampaikan kepada Ketua perguruan tinggi STMIK SZ NW Anjani Lotim Bapak Drs.H.Mugni, Sn.,SS.,SH.,M.Pd dan kepada semua Bapak/Ibu panitia yang telah menyelenggarakan acara seleksi Mahasiswa Berprstasi (Mawapres) ini, karena lewat acara mawapres ini Penulis dapat menuangkan ide-ide dan pemikiran-pemikiran yang terpendam di dalam otak Penulis ke dalam suatu bentuk Karya Tulis Ilmiah.
Terakhir, tak lupa juga Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua Bapak dan Ibu dosen, teman-teman Mahasiswa dari HMP Pendidikan Bahasa Inggris dan dari HMP lain, serta dari teman-teman yang tergabung dalam anggota gerakan Pramuka Racana Putra Selaparang-Putri Rinjani pangkalan STMIK SZ NW Anjani Lotim atas arahan, bimbingan dan dukungannya kepada Penulis di dalam menyusun dan menulis Karya Tulis Ilmiah ini.
Anjani, 30 Juni 2010
Penulis,

MUKAMMAL
NIM. 08.8.3.113

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan 2

BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1. Gerakan Pramuka 3
2.2. Generasi Muda 16

BAB III : PEMBAHASAN
3.1. Hubungan Antara Gerakan Pramuka Dengan Generasi Muda 18
3.2. Peranan Gerakan Pramuka Dalam Pembentukan Mental Generasi Muda 20
3.3. Peranan Gerakan Pramuka Dalam Perkembangan Pola Pikir Generasi Muda 22

BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan 24
4.2. Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 26



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara, itu adalah merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial dan budaya saat ini sangatlah beragam dan unik, terutama yang berkaitan dengan mental generasi muda kita untuk mengantisipasi dampak-dampak negatif budaya asing yang akan merusak moral dan pemikiran mereka, karena budaya tersebut banyak bertentangan dengan aturan-aturan dan norma-norma yang ada di negara kita.
Pada kondisi sekarang ini, yaitu keterpurukan mental dan pola pikir generasi muda kita yang semakin hari semakin memburuk. Itu semua disebabkan oleh dampak-dampak negatif dari kemajuan tekhnologi dan penyalah gunaan tekhnologi yang super canggih. Itu semua bisa kita lihat, bahwa jaringan Internet dijadikan sebagai tempat penyebaran dan pemasaran film-film dan video purno.
Akibat dari penyalah gunaan tekhnologi yang canggih itu, banyak kita lihat para generasi muda yang kita harapkan mampu memimpin dan membawa perubahan pada masa yang akan datang, sebagian besar banyak yang kawin sebelum mereka menyelesaikan studinya, banyak terjerat kedalam lembah hitam Narkoba dan pergaulan bebas. Itu semua terjadi karena kurang nya pendidikan moral dan pola pikir serta lemah nya pengawasan dari orang tua.
Jika keadaan para generasi muda kita terus-menerus seperti itu, maka kita bisa bayangkan bagaimanakah nasib Bangsa dan Negara kita ini kedepannya, jika para pemuda nya yang sebagai tulang punggung dan tonggak nya sudah goyah. Maka dalam keadaan seperti ini, gerakan Pramuka hadir untuk mendidik dan membina para generasi muda kita agar mempunyai mental yang siap dan mempunyai pola pikir yang baik.
Gerakan Pramuka itu merupakan suatu badan pendidikan di luar lingkungan Sekolah dan lingkungan Keluarga. Oleh sebab itu, di dalam melaksanakan pendidikan dan bimbingan, semua generasi muda kita bisa mengikuti segala macam pendidikan yang di selenggarakan di dalam gerakan Pramuka, karena gerakan Pramuka di dalam melaksanakan pendidikan tidak memandang siapapun.
Pola dan tingkat pendidikan yang dilaksanakan dan diselenggarakan di dalam gerakan Pramuka itu di sesuaikan dengan tingkat umur atau usia seseorang. Semakin tinggi usia seseorang maka semakin tinggi pula tingkatan dan pola pendidikan yang mereka dapatkan di dalam gerakan Pramuka.
Oleh sebab itu, dengan segala macam pola dan cara bimbingan yang di berikan kepada para generasi muda. Maka, gerakan Pramuka berharap kepada para generasi muda untuk mampu menghadapi segala macam hal yang akan bisa merusak mental dan moralnya. Gerakan Pramuka juga berharap supaya generasi muda mampu mempunyai pola pikir yang baik dan jernih demi kemajuan Bangsa dan Negara.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apakah gerakan Pramuka itu?
1.2.2. Bagaimanakah peranan gerakan Pramuka dalam pembentukan mental dan perkembangan pola pikir generasi muda?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui mengetahui tentang gerakan Pramuka
1.3.2. Untuk mengetahui peranan gerakan Pramuka dalam pembentukan mental dan perkembangan pola pikir generasi muda.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Gerakan Pramuka
2.1.1. Pengertian Gerakan Prmuka
Gerakan Pramuka gerakan (lembaga) pendidikan yang komplementer (mengkomplitkan pendidikan yang didapat oleh Anak/Remaja/Pemuda di Rumah/Keluarganya dan di Sekolah nya), pada segmen yang belum ditangani oleh lembaga pendidikan yang lain dan untuk pelaksanaan nya menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan di alam terbuka (out door activities), dan yang sekaligus dapat menjadi upaya “self education” bagi dan oleh Anak/Remaja/Pemuda/Pramuka sendiri. (Kwarcab, 2007:13)
Gerakan Pramuka adalah badan non-pemerintah, yang berusaha membantu pemerintah dan masyarakat dalam membangun masyarakat dan Bangsanya. Khusus di bidang pendidikan, melalui kepramukaan dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan. Agar supaya semua perangkat kerja pemerintah dan seluruh angota masyarakat, menyadari bahwa gerakan pramuka adalah milik masyarakat dan ikut peran dalam pembentukan pribadi Anak atau Pemuda itu. Maka perlu di sampaikan informasi dan penerangan kepada semua pihak tersebut. (Abbas.dkk, 2008:7)
Kita bisa melihat aplikasinya juga, bahwa gerakan Pramuka mengajarkan para anggotanya hal-hal yang tidak di dapatkan di bangku sekolahnya. Maka oleh sebab itu, gerakan Pramuka itu dikatakan sebagai pendidikan komplementer atau sebagai pelengkap dari pendidikan yang di dapatkan di bangku Sekolah.
Selain itu juga, gerakan Pramuka kebanyakan melaksanakan pendidikan nya di alam terbuka (out door activities), karena mengingat lingkupnya sebagai pendidikan non-pemerintah. Dan mengingat juga belajar di dalam ruangan akan mudah menimbulkan rasa bosan dan jenuh untuk belajar. Maka dengan adanya rasa tersebut, pramuka mengetahui tentunya pelajaran yang akan diberikan akan terasa membosankan dan sulit di pahami, karena semangat mereka di dalam belajar sudah tidak ada.
Oleh sebab itu, gerakan Pramuka sebagian besar melaksanakan pendidikan nya di alam terbuka dengan suasan yang bebas dan tak ada suatupun yang mengikat. Sehingga semangat belajar mereka yang tadinya hilang bisa kembali lagi, oleh sebab itu mereka mempunyai semangat lagi untuk belajar dan tentunya dengan adanya semangat mereka di dalam belajar, mereka akan mudah mengerti dan memahami pelajaran yang akan di berikan.
2.1.2. Asas, Tujuan Dan Tugas Pokok Gerakan Pramuka
2.1.2.1.Asas Gerakan Pramuka
Sesuai dengan apa yang telah tercantum di dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) gerakan Pramuka, dimana telah dicantumkan bahwa, gerakan Pramuka berasaskan pancasila. Dimana, penghayatan dan pengamalan Pancasila diwujudkan dalam sikap dan prilaku setiap anggota gerakan Pramuka.
2.1.2.2. Tujuan Gerakan Pramuka
Suatu organisasi atau gerakan itu dibentuk pastilah mempunyai arah dan tujuan yang pasti dan jelas yang ingin dicapai. Dalam anggaran dasar dan aggaran rumah tangga dijelaskan bahwa gerakan pramuka bertujuan mendidik Anak-Anak dan Pemuda indonesia dengan prinsif dasar motodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaan nya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia. (Kwarcab, 1993:1)
2.1.2.2. Tugas Pokok Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di luar sekolah yang melengkapi pendidikan di lingkungan Keluarga dan lingkungan Sekolah.
2.1.3. Visi, Misi dan Motto Gerakan Pramuka
2.1.3.1. Visi Gerakan Pramuka
Pramuka berwawasan keilmuan pengetahuan dan tekhnologi serta beriman dan brtakwa yang bercirikan: sikap moral pancasila, memiliki kemampuan manajerial, menguasai sikap keterampilan tekpram dan keterampilan lafe skill/kewira-usahaan.
2.1.3.2. Misi Gerakan Pramuka
Menyelenggarakan pendidikan watak bagi kaum muda secara modern penuh tantangan dan bermotif kewira usahaan, berwawasan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang dilandasi iman dan taqwa, kegiatan dimaksud harus sesuai dengan kepentiangan dan dukungan masyarakat dengan sistem manajerial terbuka (transparan) dan modern.
2.1.3.3. Motto Gerakan Pramuka
Motto gerakan pramuka merupakan motto tetap dan tunggal “Satyaku Ku Dharmakan, Dharmakau Ku Bhaktikan”.
2.1.4. Pola Pendidikan Di Dalam Gerakan Pramuka
2.1.4.1. Pengelompokan Berdasarkan Umur
Gerakan Pramuka merupakan suatu pendidikan yang mempunyai badan hukum, yang tidak mengenal suku, agama, ras dan status sosial. Apakah seseorang itu berpendidikan (bersekolah) atau tidak, semua mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan, binaan dan bimbingan di dalam gerakan Pramuka.
A. Adapun pengelompokan tingkatan-tingkatan berdasarkan umur yaitu:
B. Anak-anak berusia 7-10 tahun, disebut pramuk siaga
C. Remaja yang berusia 11-15 tahun, disebut dengan pramuka penggalang
D. Pemuda dewasa yang beusia 16-20 tahun, disebut pramuka penegak
E. Pemuda dewasa yang berusia 21-25 tahun, disebtut pramuka pandega. (Munasifah, 2007:14)
Alasan gerakan Pramuka mengelompokkan anggotanya berdasarkan umurnya, yaitu agar mereka bias menyesuaikan tingkat pemahaman dan pengetahuan nya dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang ada pada tingkatan nya. Karena sku pada masing-masing tingkatan mempuyai pembahasan dan materi serta tujuan yang ingin dicapai berbeda-berbeda.
Syarat kecakapan umum (SKU) di dalam gerakan Pramuka merupakan sebuah kurikulum Pendidikan yang ingin dicapai pada setiap masing-masing tingkatan. Dan jika semua tuntutan yang ada pada SKU di tingkatan nya itu sudah semua dikuasi, maka seorang anggota Pramuka diberikan sebuah sebuah tanda kecakapan atau lencana yang menandakan bahwa Seorang Anggota Pramuka itu sudah menyelesaikan tuntutan yang ada pada SKU nya itu. Tanda lencana pada masing-masing tingkatan itu berbeda-beda, sehingga kita bisa membedakan tingkatan seorang anggota Pramuka itu dengan melihat lencana yang ia sandang.
Tujuan pengelompokan tingkatan-tingkatan ini berdasarkan umur, yaitu karena pada tingkatan Pramuka Penegak dan Pandenga mempunyai kesempatan untuk mengikuti Pendidikan di dalam satuan karya (SAKA) yang dibimbing oleh Pamong-Pamong SAKA setempat. Mereka bisa memilih Saka-Saka tempat mereka berbakat dan mempunyai keahlian.
Adapun Satuan-Satuan Karya (SAKA) tersebut yaitu:
A. Saka Bhayangkara
Pada satuan karya ini, diajarkan mengenai ilmu-ilmu bhayangkara atau lantas. Satuan karya ini langsung dibimbing dan di ajarkan oleh Pamong Saka di Polres.
B. Saka Bahari
Pada satuan karya ini, diajarkan mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan Kebaharian (Kelautan). Tujuan nya, agar para Pemuda paham dan mengerti tentang ilmu kelautan dan potensi-potensi yang ada pada laut. Satuan Karya ini langsung dipegang oleh TNI-AL.
C. Saka Taruna Bumi
Tujuan didirikan nya satuan karya ini adalah untuk meneruskan kader penerus perjuangan Bangsa dan pembangunan nasional di bidang pertanian dengan menyediakan wadah pendidikan di luar Sekolah di bidang pertanian kepada para anggota gerakan Pramuka. Satuan karya ini langsung di pegang oleh Dinas Pertanian.
D. Saka Bhakti Husada
Pada satuan karya ini, diajarkan mengenai ilmu kesehatan, cara-cara mengobati, dan lain sebagai nya yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Satuan karya ini dipegang atau dibina oleh Dinas Kesehatan (DIKES).
E. Saka Dirgantara
Pada satuan karya ini, diajarkan mengenai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Kedirgantaraan (Penerbangan). Satuan karya ini langsung dibimbing dan diajar oleh TNI-AU.
F. Saka Kencana ( Satuan Karya Keluarga Berencana)
Pada satuan karya ini, diajarkan hal-hal yang berkaitan dengan KB (Keluarga Berencana). Satuan karya ini langsung dibimbing oleh Dinas Kesehatan (DIKES) yang bekerja sama dengan Puskesmas-Puskesmas atau Rumah Sakit dan para Dokter-Dokter ternama.
G. Saka Wana Bhakti
Pada satuan Karya ini, diajarkan mengenai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kehutanan. Satuan karya ini langsung dibimbing oleh Dinas Kehutanan.
H. Saka Wira Kartika
Pada satuan karya ini, diajarkan mengenai ilmu-ilmu keprajuritan dan kemeliteran. Satuan karya ini langsung diajar dan dibimbing oleh TNI-AD. (Kwarcab, 1993:38)
Begitu lengkap satuan karya (SAKA) atau jurusan yang disediakan oleh gerakan Pramuka. Kita bisa memilih satuan karya yang sesuai dengan bakat dan minat kita. Begitulah besarnya peranan gerakan Pramuka bagi para Pemuda Bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik. Ada kabar bahwa pada tahun 2011 akan diloncengkan satu satuan karya lagi, yaitu satuan karya Tekhnologi dan Komputer.
2.1.4.2. Sistem Among
Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksankan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa, dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah keharusan, paksaaan, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, kreatifitas dan aktifitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
Sistem among mewajibkan pembina Pramuka melaksnakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut :
A. “In Ngarso Sung Tulodo”, maksudanya di depan menjadi teladan.
B. “Ing Madya Mangun Korso”, maksudanya di tengah-tengah mereka Pembina membangun kemauan.
C. “Tut Wuri Handayani”. Maksudanya dari belakang Pembina memberi dorongan daya/kekuatan atau dorongan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.
Sistem Among dalam Gerakan Pramuka memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan pribadinya, bakatnya, kemampuannya dan cita-citanya. Pembina Pramuka sebagai Pamong hanyalah menjaga, membenarkan, meneruskan, mendorong, memberikan motivasi tempat berkonsultasi, dan bertanya. Perserta didik harus diperlakukan dan dihargai sebagai subjek Pendidikan, bukan hanya sebagai objek Pendidikan belaka yang hanya bergiat kalau disuruh pembinanya. tetapi mereka diberi kebebasan untuk bergerak dan bertindak dengan leluasa agar tumbuh rasa percaya diri, agar berkembang kreatifitasnya sesuai dengan aspirasi mereka.
2.1.4.3. Kegiatan Sebagai Alat Pendidikan
A. Pertemuan Sebagai Alat Pendidikan
Kegiatan kepramukaan terjadi dalam suatu pertemuan interaktif dan komunikatif antar peserta didik dengan bimbingan dan bantuan pembina Pramuka. Adapun dari pertemuan-pertemuan di dalam gerakan Pramuka yaitu:
a. Merupakan media kegiatan pramuka dimana akan terjadi proses interaktif dan komunikatif, sehingga akan terjadi proses tukar menukar pengetahuan dan pengalaman antar mereka.
b. Terciptanya media kegiatan para peserta didik dalam kegiatan yang terintegrasi dengan masyarakat.
Pertemuan-pertemuan dalam kepramukaan diciptakan agar selalu terjadi proses interaktif dan komunikatif yang mempunyai muatan pendidikan dengan berpegang pengalaman prinsip dasar kepramukaan dan menerapkan metode kepramukaan sehingga kegiatan yang dilakukan "dari-oleh-untuk peserta didik" akan dapat berjalan secara terencana, teratur, dan terarah.
Agar pertemuan Pramuka dapat berfungsi sebagai alat pendidikan pembina Pramuka hendaknya memasukkan nilai-nilai pendidikan pada semua acara kegiatan dalam pertemuan yang ada, dengan jalan:
a. Menetapkan sasaran dan acara pertemuan dengan tegas, sehingga dapat diukur keberhasilannya.
b. Menetapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang dilaksanakannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan, kebutuhan peserta didik dan masyarakat lingkungannya serta acara kegiatan pertemuan yang ada.
c. Melibatkan acara penuh peserta pertemuan dalam semua kegiatan yang disajikan dengan banyak praktek yang praktis, sehingga pada diri peserta akan terjadi proses:
 Belajar sambil Melakukan (learning by doing)
 Belajar sambil Mengajar (learning by teaching)
 Berbuat untuk Belajar (doing to learn)
 Belajar Untuk mencari Nafkah (learning to earn)
 Mencari Nafkah untuk Hidup (earning to live)
 Hidup untuk Berbakti (living to serve)
B.Upacara Sebagai Alat Pendidikan
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan dan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
Tujuan upacara dalam gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi Warga Negara Indonesia yang berjiwa Pancasila seperti tercantum pada anggaran dasar gerakan Pramuka mengenai tujuan gerakan Pramuka.
Adapan sasaran yang ingin dicapai pada upacara di dalam gerakan Pramuka, ialah agar peserta upacara (peserta didik) mampu:
a. Memiliki rasa cinta kepada Tanah Air, Bangsa dan Negara.
b. Memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin pribadi.
c. Selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari.
d. Memiliki jiwa gotong-royong dan percaya pada orang lain.
e. Dapat memimpin dan dipimpin.
f. Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib.
g. Meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
C. Wisata Sebagai Alat Pendidikan
Wisata ialah suatu kegiatan rekreatif yang menarik dan menyenangkan. Pada acara wisata para pesertanya secara bersama-sama menunju ke Obyek/Sasaran wisata yang menawan dan memiliki keunikan serta keistimewaan. Diantaranya ke Pantai, Pegunungan, Danau, peninggalan-peninggalan Sejarah, Musium, kebun Binatang, kawasan Industri dan lain sebagainya.
Kegiatan wisata dalam kegiatan kepramukaan merupakan suatu kegiatan yang sangat menunjang proses Pendidikan, karena pada kegatan wisata akan terjadi proses:
a. Suasana persaudaraan antar peserta yang sangat akrab dan saling bertenggang rasa.
b. Terciptanya suasana baru yang riang gembira dan bergairah
c. Saling menolong.
d. Mendapatkan/menemukan pengetahuan baru.
e. Tertanamnya kesan mendalam tentang obyek wisata tersebut, dan dapat mempengaruhi serta mendorong munculnya kreativitas peserta.
f. Dengan mengagumi keindahan, keistimewaan serta keunikan sasaran wisata, akan mendorong timbulnya peningkatan ketaqwaannya kepada Tuhan YME.(Lemdiknas, 2001:76).
D. Nyanyian Sebagai Alat Pendidikan
Gerakan Pramuka memilih salah satu metode atau pendidikan yaitu bernyanyi (nyanyian). Sehingga banyak orang yang beranggapan bahwa Gerakan Pramuka itu hanya nyanyi-nyanyi dan tepuk tangan. Memang benar, karena mereka melihat setiap anggota Pramuka itu bernyanyi selalu dibarengi dengan tepuk tangan. Tetapi mereka tidak menyadari apa makna dari hal tersebut.
Selain fokus belajar di dalam ruangan, tepuk tangan dan nyanyi-nyanyi adalah merupakan salah satu motode pembelajaran yang ada di dalam gerakan Pramuka. Karena gerakan Pramuka menyadari lingkupnya, yaitu pembelajaran non-government. Jadi, pembelajaran di dalam Gerakan Pramuka itu tidak bersifat memaksa dan mengikat. Sehingga tepuk tangan dan nyanyi-nyanyi dijadikan sebagai salah satu metode yang digunakan di dalam proses pembelajaran.
Di dalam nyanyian-nyayian Pramuka disisipkan nilai-nilai Pendidikan, perjuangan dan kesadaran akan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Sehingga sambil mereka menyanyikan lagu itu, mereka bisa menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalam nyanyian tersebut.
Ketika menyanyikan lagu Pramuka biasanya dibarengi dengan tepuk tangan, itu semua dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan dan rasa bosan untuk belajar, sehingga Mereka bisa dibuat tersenyum dan ketawa. Maka setelah itu tanpa disadari, bangkitlah semangat Mereka untuk belajar kembali.
E. Permainan Sebagai Alat Pendidikan
Di dalam gerakan Pramuka juga di ajarkan beberapa macam permainan. Mengingat permainan di dalam gerakan pramuka juga sebagai alat Pendidikan. Oleh sebab itu, pada permainan-permainan yang diajarkan di dalam gerakan Pramuka disisipkan nilai-nilai Pendidikan, kebersamaan dan gotong-royong di dalam nya.
Permainan-Permainan di dalam gerakan Pramuka ada yang dilakukan dengan sendiri dan ada yang dilakukan deng kelompok atau bersama. permainan yang dilakukan dengan sendiri bertujuan untuk melihat tingkat kemampuan masing-masing anggota gerakan Pramuka. Sedangkan permainan yang dilakukan secara berkelompok bertujuan untuk melihat tingkat kerjasama anggota Pramuka tersebut dengan teman-teman nya, yang nantinya akan menjurus kepada tata cara hidup bermasyarakat dan rasa Persaudaraan terhadap sesama.
2.1.5. Materi-Materi Yang Diajarkan Di Dalam Gerakan Pramuka
2.1.5.1. Tali-Temali (Pionering)
Pada materi ini diajarkan mengenali cara menggunakan tali sesuai dengan fungsi nya, cara membuat berbagai macam ikatan untuk membuat sebuah sesuatu yang diinginkan dan diajarkan juga mengenai macam-macam ikatan.
2.1.5.2. Persandian
Persandian ini merupakan suatu bentuk tulisan rahasia yang jarang diketahui dan dikenal oleh seseorang. Persandian ini sering digunakan di dalam gerakan Pramuka, terutama pada waktu penjelajahan yaitu pada surat perintah.
2.1.5.3. Samaphore
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.
2.1.5.4. Morse
Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap Manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional. Semboyan Morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
A. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit “Bunyi Pendek dan Panjang”.
B. Sinar (Api/Cahaya) yaitu dengan menggunakan senter “Nyala Pendek dan Panjang”.
C. Tulisan/Telegrap yaitu dengan menggunakan (.) dan setrip (-).
D. Asap dengan “Gumpalan Kecil dan Besar”.
E. Bendera yaitu dengan bendera Morse.”Kibaran Pendek dan Panjang”.
2.1.5.5. Pemetaan/Pengompasan
Pada materi ini di ajarkan bagaimana cara menggunakan kompas atau bagaimana cara melakukan pengompasan dan pemetaan terhadap suatu daerah. Tujuan nya adalah untuk mengetahui arah pada daerah tersebut, dan supaya tidak tersesat jalan pada daerah yang asing bagi kita.
2.1.5.6. P3K/PGD
Pada materi ini diajarkan mengenai cara memberikan pertolongan pertama/darurat kepada Seorang Pasien sebelum dibawa ke Rumah Sakit. Semua tekhnik dan cara-cara melakukan pertolongan pada Pasien diajarkan pada materi ini.
2.1.5.7. Search And Rescue (SAR)
Pada materi ini diajarkan mengenai cara penanggulangan Korban pada suatu Bencana. Misalnya: bencana Banjir, tanah longsor, Tsunami, korban Kapal tenggelam, korban Pesawat jatuh, orang yang terjerat kedalam Lubang atau Terowongan, dan lain sebagainya.
2.1.5.8. Dapur Umum Lapangan (Dul)
Pembahsan pada materi ini adalah mengenai masak-memasak. Di sini diajarkan bagaimana cara memasak yang baik dan benar, bagaimana cara memasak supaya masakan terasa enak dan lezat, serta bagaimana cara memasak dengan mengkondisionalkan terhadap persediaan bahan dasar yang ada.
1. 2.1.5.9. Latihan Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB)
Yang dimakasud dengan latihan ketangkasan baris berbaris yaitu suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu. Adapun maksud dan tujuan nya yaitu:
A. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
B. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
C. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
D. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
E. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya.
Sebenarnya materi yang diajarkan di dalam gerakan Pramuka itu tidak terbatas, mengingat lingkup nya sebagai pendidikan non-government tetapi mempunyai badan hukum. Maka semua macam ilmu pengetahuan yang bisa mendatangkan mamfaat bisa menjadi maateri di dalam gerakan Pramuka.
Adapun materi pramuka yang paling menonjol yaitu:
A. Materi mengenai Organisasi, baik itu cara berorganisasi, cara mengelola Organisasi dan cara mendirikan sebuah Organisasi.
B. Materi mengenai ilmu Administrasi, Surat Menyurat dan cara-cara melakukan Hearing dan Seering dengan pihak Birokrasi (Pemerintahan).
2.2. Generasi Muda
2.2.1. Pengertian Generasi Muda
Generasi muda adalah kelompok orang-orang yang mempunyai semangat juang yang tinggi, yang siap berjuang dan berkorban untuk kemajuan agamanya, bangsa dan Negaranya, meskipun rintangan dan cobaan siap menanti mereka di dalam berjuang, tetapi semangat mereka tidak pernah kendur.
Dari definisi di atas dapat kita simpulkan, bahwa generasi muda itu bukan hanya dilihat dari umurnya, tetapi di lihat dari tingkat ketinggian dari semangat juang nya. Memang masuk akal juga, karena pada saat sekarang ini banyak kita lihat anak-anak muda yang tidak mau bersekolah, semangat juang mereka lemah, banyak diantara mereka yang memilih kawin sebelum pendidikan mereka selesai.
Melihat situasi yang seperti ini, maka gerakan pramuka andil bagian untuk melakukan pendidikan, bimbingan dan binaan kepada generasi muda kita, agar semangat juang mereka betul-betul menjiwai umur mereka. Jangan umur saja yang muda, tetapi semangat juangnya seperti orang yang 75 tahun ke atas.
2.2.2. Kontribusi Generasi Muda Bagi Kemajuan Agama, Bangsa Dan Negara
Tidak salah jika seseorang mengatakan, bahwa para generasi muda adalah merupakan merupakan tulang punggung atau penguat dari Agama, Bangsa dan Negara. Karena nasib agama, bangsa dan Negara kedepan nya tergantung dari mereka. Maka kita sudah bisa terka nasib dari keadaan moral dan pola pikir para generasi kita pada saat sekarang ini,
Oleh sebab itu, gerakan Pramuka memulai pendidikan nya sejak dini, yang melengkapi pendidikan Keluarga dan pendidikan di lingkungan Sekolah. Tetapi terkadang banyak diantara kita meremehkan pendidikan yang ada di dalam gerakan Pramuka.
Di dalam melaksanakan kegiatan nya di alam terbuka, gerakan Pramuka pada malam harinya melakukan suatu kegiatan yang disebut dengan renungan malam. Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan para anggota Pramuka terhadap kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan nya. Maka tak heran pada acara tersebut banyak isak tangis yang terdengar dari para anggota Pramuka,
Dengan adanya kegiatan tersebut, aggota gerakan Pramuka menjadi sadar dan akan merubah segala perbuatan salah yang telah dilakukan nya menjadi perbuatan yang baik dan bermamfaat bagi dirinya dan orang lain. Maka oleh sebab itu, dengan adanya kesadaran, maka tentulah akan timbul kesadaran sehingga anggota gerakan Pramuka tidak lagi berbuat kesalahan, dan akhirnya akan mencetuskan moral yang baik dan pola pikir yang sehat.





BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Hubungan Antara Gerakan Pramuka Dan Generasi Muda
Sebagaimana yang telah dipaparkan, bahwa gerakan Pramuka adalah merupakan suatu bentuk wadah pendidikan di luar lingkungan Keluarga dan lingkungan Sekolah, dengan tujuan untuk melengkapi pendidikan dan pengetahuan yang didapatkan di lingkungan Keluarga dan lingkungan Sekolah.
Gerakan Pramuka sebagian besar melaksanakan kegiatan nya di alam terbuka, sehingga para generasi muda tidak merasa jenuh dan bosan menerima materi yang diberikan. Karena Pramuka menyadari jika sesuatu itu terlalu dipaksakan, maka sudah barang tentu hasilnya tidak akan memuaskan.
Di dalam gerakan Pramuka, para generasi muda memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya pada bidang yang diminatiatau disenangi, yaitu dengan memilih saka-saka yang telah di kelola di dalam gerakan pramuka. Jika berbakat di bidang keprajuritan bisa memilih saka Wira Kartika, berbakat pada bidang kedokteran bisa memilih saka Bhakti Husada dan lain sebagainya.
Setiap generasi muda yang menjadi anggota gerakan Pramuka harus menepati janji (Satya) dan kebaikan (Dharma) yang ada di dalam gerakan pramuka itu. Adapunn janji dan kebaikan yang harus ditepati dan jalankan oleh setiap generasi muda yang menjadi anggota gerakan Pramuka yaitu:
A. Tri satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajiban ku terhadap tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila
2. menolong sesame hidup dan (ikut serta/mempersiapkan diri) membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
B. Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama Manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. (Abbas.Dkk, 2008:60)
Jika kita berlandaskan pada Tri Satya dan Dasa Dharma gerakan Pramuka itu, maka cukuplah jelas visi dan misi gerakan Pramuka. Pada Tri Satya poin ke dua “menolong sesama hidup dan ikut serta/mempersiapkan diri membangun masyarakat”. Kata mempersiapkan diri dikhususkan kepada anggota gerakan Pramuka Penggalang atau yang sedang duduk di bangku SMP/MTS. Sedangkan kata ikut serta dikhususkan kepada anggota gerakan Pramuka tingkat Penegak dan Pandega. Kesumuanya itu di sesuaikan dengan tingkat usia dan tingkat perkembangan pola pikir para generasi muda anggota gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka bersifat universal yang tidak memandang Ras, Suku, Agama dan Bangsa. Maka oleh sebab itu setiap generasi muda mempunyai kesempatan untuk mendapat bimbingan dan pendidikan di dalam gerakan pramuka. Adapun mengenai struktur kepengurusan di dalam gerakan Pramuka itu dimulai dari tingkat desa sampai dengan tingkat kepresidenan, sehingga di Istana Negara merdeka Jakarta, satu-satu nya bendera organisasi yang dizinkan dan diperbolehkan mendampingi bendera merah putih berkibar. Karena Presiden adalah merupakan pramuka utama gerakan pramuka. ‘kepala Negara Republik Indonesia adalah Pramuka utama gerakan Pramuka. Pramuka utama merupakan kedudukan kehormatan tertinggi dalam gerakan Pramuka”. (Azwar, 2005:32)
Adapun mengenai lambang dari gerakan pramuka yaitu tunas kelapa, dimana tunas kelapa itu bias tumbuh dimanapun dan menjulang tinggi lurus tanpa bercabang. Maka seperti itulah harapan gerakan Pramuka terhadap para generasi muda kita supaya mempunyai keinginan dan cita-cita yang tinggi demi kemajuan Agama, Bangsa dan Negara.
Adapun mengenai penggunaan lambang gerakan Pramuka dapat digunakan pada Panji, Bendera, Papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan Pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan Pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan Pramuka tersebut. (Mochamad, 2008:17)
3.2. Peranan Gerakan Prmuka Dalam Pembentukan Mental Generasi Muda
Kepanduan atau Pramuka adalah suatu medan gerak untuk Anak atau peserta didik, oleh Mereka di bawah pimpinan mereka sendiri, tempat Kakak mereka (Pembina) memberikan kepada Adik-Adiknya suasana yang sehat dan menganjurkan agar mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang sehat, positif, inisiatif dan produktif yang akan membatu mereka dalam mengembangkan fungsi kewarganegaraan.
Jika kita megacu pada uraian arti kiasan lambang Pramuka, lambang Pramuka yaitu Nyiur. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan di sekelilingnya, dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagai manapun juga, apalagi sekarang sudah Era Globalisasi dan Reformasi.
Gerakan serta semangat Reformasi yang kini tengah terus bergulir menghendaki suatu perubahan tatanan baru dengan segala perbaikan, keselarasan dengan tuntuan yang lebih transparansi yang dilandasi dengan kejujuran, kebenaran, keadilan. Sementara disisi lain, gerakan Pramuka sebagai pelengkap Pendidikan formal dan informal juga dituntut ikut memberikan kontibusi positif terhadap lahirnya generasi baru di masa datang yang mampu diwarisi pesan-pesan moral Reformasi diharapkan mampu untuk membawa perubahan yang lebih baik.
Dewasa ini ada sebuah kenyataan yang teramat pahit atau mungkin juga sebuah cobaan dan tantangan yang teramat berat, ketika semakin banyak jumlah remaja penyandang masalah sosial. Mereka terjebak kedalam perilaku yang menyimpang dan telah lutut dan menghambakan dirinya kepada tata nilai asing.
Mereka adalah Saudara-Saudara kita yang berpotensi untuk menimbulkan berbagai problema sosial di Masyarakat. Di samping itu, secara internal terdapat pula ketidak siapan mental dan rohani pada sebagian Remaja, sehingga mereka gagal untuk mempertahankan diri dari pengaruh negatif yang menyesatkan.
Selain itu juga gerakan Pramuka sangat berperan di dalam pembentukan sikap disiplin, karena gerakan Pramuka melatih para generasi muda untuk selalu disiplin dan tepat waktu di dalam melaksanakan tugas. Disiplin yang dimaksud di dalam Gerakan Pramuka yaitu disiplin yang mempunyai tiga Aspek. Adapun aspek-aspek tersebut yaitu:
A. Sikap mental, yang merupa-kan sikap taat dan tertib sebagai proses atau pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran, dan pengendalian watak.
B. Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan, perilaku, norma, kriteria, dan standar, yang sedemikian rupa sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan pengertian yang dalam atau kesadaran bahwa ketaatan akan aturan, norma kriteria dan standar tadi merupakan syarat untuk mencapai keberhasilan.
C. Sikap kelakuan secara wajar menunjukkan kesungguhan hati untuk mentaati segala hal dengan cermat dan tertib. (Lemdiknas, 2001:33)
Dengan adanya sikap disiplin pada para generasi muda kita, maka tentunya mereka akan mempunyai mental yang kuat dan tidak mudah trauma di dalam menghadapi segala sesuatu. Karena pada setiap kegiatan, jika ada dari anggota gerakan Pramuka yang tidak disiplin atau melanggar aturan yang telah ditentukan maka maka mereka akan diberikan suatu hukuman yang bersifat mendidik bukan bersifat menyiksa. Maka dari hal itulah akan muncul mental yang kuat dan rasa kedisiplinan yang tinggi pada setiap generasi muda kita.
3.3. Peranan Gerakan Pramuka Dalam Perkembangan Pola Pikir Generasi Muda
Dengan adanya berbagai macam didikan dan pelatihan yang di adakan oleh gerakan Pramuka, maka pada diri generasi muda itu akan muncul sebuah pemikiran-pemikiran baru yang akan menghasilkan ide-ide yang cemerlang. Adapun kursus-kursus yang diselenggarakan di dalam gerakan Pramuka yaitu: Kursus Mahir Dasar (KMD), Kursus Mahir Lanjutan (KML) dan Kursus Pelatihan Dasar (KPD).
Semua bentuk-bentuk kursus yang di selenggarakan oleh gerakan Pramuka itu mempunyai tujuan tiada lain hanya untuk mendidik dan membina para generasi muda untuk mampu menciptakan suatu hal yang belum diciptakan dan dicetuskan oleh seseorang.
Mengenai peranan gerakan Pramuka pada generasi muda, Penulis rasakan sendiri karna Penulis merupakan salah satu anggota gerakan Pramuka Racana Putra Selaparang-Putri Rinjani pangkalan STMIK SZ NW Anjani Lotim Gudep 457-458. Dimana selama kami bergelut di dalam gerakan Pramuka, kami mampu mencetuskan Forum Osis Se-Lombok Timur tingkat Sma,Smk dan Ma. Serta pada saat sekarang ini sedang merintis berdirinya Resimen Mahasiswa (MENWA) di kampus STMIK SZ NW Anjani Lotim yang kita cintai ini.
Selain itu juga, didalam mengembangkan kemampuan kami didalam melatih dan membimbing adik-adik yang berada di bawah tingkat, pada saat ini kami sudah mendapatkan kepercayaan dari beberapa Sekolah di Lombok Timur, yaitu kurang lebih 47 Sekolah/Madrasah yang menjadi binaan kami sekarang ini.
Sebenarnya maisih banyak sekali Sekolah-Sekolah yang menawarkan kami untuk menjadi pelatih, namun banyak dari tawaran mereka kami tolak, itu semua karena kendala kami yang sedang kuliah dan kekurangan kendaraan untuk pergi melatih.
Selain itu juga, berkat bimbingan dan binaan yang kami dapatkan di dalam gerakan Pramuka. Kami mampu mengadakan Kemah Shilaturrahmi dan Lomba Penjelajahan Penggalang-Penegak (KSLPIII) Se-Pulau Lombok. Selain itu juga, pada tahun 2011 Racana STMIK SZ NW Anjani Lotim akan menjadi tuan rumah pada acara Temu Racana Se-NTB.
Disamping itu juga, selain kami mampu mengadakan suatu acara atau kegiatan besar, dampak positif nya juga yaitu nama kampus STMIK SZ NW Anjani Lotim bisa dikenal oleh orang-orang yang berada di Pulau Lombok dan di luar Pulau Lombok. Itu semua ditandai dengan adanya hubungan baik kami dengan anggota gerakan Pramuka di kampus-kampus lain. Apalggi pada saat sekarang ini kami sudah mempunyai alamat Situs sehingga nama Pramuka dan kampus STMIK SZ NW Anjani bisa kami perkenalkan di Dunia Internasional.





BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari karya tulis ilmiah ini yaitu
A. Berperan aktif didalam pembelajaran dan pengamalan Dasa Dharma sesuai dengan tuntunan gerakan Pramuka kepada para generasi muda, agar generasi muda mengetahui, memahami dan sadar akan Tanah Air dan Agama mereka.
B. Berperan aktif di dalam segala bentuk pelatihan, kursus dan training demi pengembangan skill (keterampilan) yang dimiliki oleh para generasi muda.
C. Selalu aktif memberikan motivasi dan bimbingan kepada para generasi muda untuk melakukan sebuah kegiatan dan acara sendiri demi perkembangan pola pikir mereka.
D. Membentuk perwatakan, moral dan etika para generasi muda menjadi lebih baik dari sebelumnya. Agar Mereka tidak mudah terpengaruh oleh budaya Asing yang masuk ke Negara kita.
E. Menanamkan rasa cinta Tanah Air dan bela Negara kepada semua generasi muda, agar mereka memiliki rasa dan keinginan untuk berjuang dan mempertahankan Negara kita ini, jika seandainya ada Negara lain yang mau menghancurkan Negara kita.
F. Menanamkan nilai-nilai budaya Bangsa yang asli dan murni kepada para generasi muda, agar mereka tahu budaya Bangsa nya dan tidak mudah melupakan nya ketika budaya Asing yang dianggap lebih lebih cocok dengan pemikiran nya masuk ke Negara kita.
4.2. Saran
Terakhir, Penulis menyarankan kepada semua teman-teman Mahasiswa dan Mahasiswi untuk ikut bergabung di dalam gerakan Pramuka. Karena banyak hal yang kita dapatkan di dalam gerakan Pramuka yang tidak kita dapatkan di Bangku Kuliah.
Mengingat juga satu-satunya kegiatan ekstra kulikuler Sekolah yang tetap eksis yaitu hanya gerakan Pramuka. Maka tidak menutup kemungkinan, setelah teman-teman menyelesaikan studinya di Bangku Kuliah ini, teman-teman akan disuruh membina Pramuka di Sekolah tempat teman-teman mengabdi nantinya.
Selanjutnya, kepada pengelola perguruan tinggi dan pihak-pihak yang relevan, untuk mendukung terus segala kegiatan gerakan Pramuka dan tidak mempersulit gerakan Pramuka ketika ingin melaksanakan suatu kegiatan. Karena gerakan Pramuka mempunyai peran yang besar di dalam pengenalan dan pensyiaran Nama Kampus STMIK SZ NW Anjani Lotim kepada Sekolah-Sekolah/Madrasah-Madrash dan Universitas-Universitas lain nya. Itu semua di tandai dengan keberhasilan Racana STMIK mendapat Sekolah-Sekolah binaan dan mempunyai hubungan baik dengan Universitas-Universitas lain yang ada di Pulau Lombok ini.








DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Amin.m.dkk. 2008. Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, Surabaya: Halim Jaya.
Azwar, Azrul. 2005. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Jakarta: kwarnas.
Kwarcab. 1993. Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, Selong: Bagian Penerangan Dan Informasi.
kwarcab. 2007. Buku Pegangan Peserta Kursus Mahir Dasar, Selong: Bagian Penerangan Dan Informasi.
Kwarnas. 2004. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Jakarta: Bagian Penerangan Dan Informasi.
Lemdiknas. 2001. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan, Jakarta: Kwarnas.
Mochammad, Asef Maftuh. 2008. Buku Pegangan Pembina Pramuka, Kota Cimahi: MTs. Darussalam.
Munasifah. 2007. Belajar Mandiri Melalui Pramuka, Semarang: CV.Ghyyas Putra.

makalah mawapres

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Penulis dapat menyusun dan menulis sebuah Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “PERANAN INTERNET DALAM MENINGKATKAN MUTUPEMBELAJARAN MAHASISWA DI KAMPUS STMIK SYAIKH ZAINUDDIN NW ANJANI LOTIM”. Di mana, Karya Tulis Ilmiah ini Penulis susun dan buat dalam rangka mengikuti seleksi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Dies Maulidiyah V STMIK SYAIKH ZAINUDDIN NW Anjani Lotim.
Selanjutnya, ucapan terimakasih Punulis sampaikan kepada Ketua perguruan tinggi STMIK SYAIKH ZAINUDDIN NW Anjani Lotim Bapak Drs.H.Mugni, Sn.,SS.,SH.,M.Pd dan kepada semua Bapak/Ibu Dosen selaku panitia yang telah menyelenggarakan acara seleksi Mahasiswa Berprstasi (Mawapres) ini, karena lewat acara mawapres ini Penulis dapat menuangkan ide-ide dan pemikiran-pemikiran yang terpendam di dalam otak Penulis ke dalam suatu bentuk Karya Tulis Ilmiah.
Terakhir, tidak lupa juga Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Fahruurozi S.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) HMPS Pendidikan Bahasa Inggris yang telah mempercayai penulis sebagai utusan HMPS untuk mengikuti kegiatan mawapres ini, serta kepada semua Bapak dan Ibu dosen, teman-teman Mahasiswa dari HMPS Pendidikan Bahasa Inggris dan dari HMPS lain yang telah memberikan support kepada Penulis untuk mengikuti Mawapres ini.
Anjani, 30 Juni 2010
Penulis,



MUKAMMAL
NIM. 08.8.3.113
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan 3

BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kampus Stmik Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim 4
2.2. Internet 4

BAB III : PEMBAHASAN
3.1. Kontribusi Internet Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Bagi Mahasiswa STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim 6
3.2. Problema Jaringan Internet Yang Ada Di Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim 8
3.3. Solusi Terhadap Problematika Jaringan Internet Yang Ada Di Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim ………….9

BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan 10
4.2. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan Internet. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri (Utomo, 2004).
Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim yang merupakan salah satu kampus perguruan tinggi yang ada di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat yang mengelola dua program study yaitu Tekhnik Informatika (TI) dan Sistem Informatika (SI). Kedua program study ini dikelola sejak mulaiberdirinya kampus STMIK SZ NW yaitu pada tahun 2006 sampai sekarang.
Jika kita mengaju pada awal berdrinya kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim, maka usia STMIK Syaik Zainuddin NW Anjni Lotim adalah sekitar 6 tahun jalan. Jadi dalam jangka waktu yang begitu lama yaitu 6 tahun, tentunya proses pembelajaran dari kedua program study yang dikelola itu telah membuahkan hasil yang cukup baik dan mengalami pengingkatan yang sangat luar biasa.
Sesuai dengann nama kampus dan program yang kelola nya, ita sudah tahu bahwa kampus STMIK SZ NW di dalam meningkatkan mutu pembelajran nya tidak lepas dari yang nama nya jaringan internet. Karena sesuai dengan program yang diemban nya maka di dalam pelaksanaan proses pembelajaran nya, tentunya baik Dosen dan mahasiswa sangat membutuhkan yang namanya jaringan internet untuk mendapatkan hasil pembeljaran yangmaksimal.
Adapun beberapa kegiatan mahasiswa STMIK Syaikh Zainuddin NW yang sangat membutuhkan jaringan Internet untuk melaksanakan kegiatan tersebut diantarannya:
a. Banyaknya tugas yangharus di kumpulkan melalui Email
b. Kebutuhanuntuk mencari pedoman atau referensi terhadap suatu mata kuliah diinternet, karena sebagaimana yang kita ketahui, mencari buku panduan untuk suatu mata kuliah itu sangat sulit dan selain sulit harganyapun terkadang tidak bisa untuk kita jangkau.
c. Keinginan mahasiswa untuk mengelola Blog di Internet sebagai wujud aplikasi dari ilmu yang mereka dapatkan, karena sebagaimana yang kita ketahui mengelola Blog adalah merupakan salah satu bisnis di Internet, yaitu jika ada satu orang yang mendownload file yang kita simpan di Blog kita, maka secara tidak langsungkita sudah mendapatkanuang senilai $ 0,01.
Berdasarkan dari beberapa hal tersebut maka sangatlah perlu pimpinan STMIK SZ NW untuk memperhatikan hal tersebut demi kemajuan kampus dan peningkatan mutu pembelajaran mahasiswa STMIK SZ NW.
Meski sekarang di kampus STMIK SZ NW Anjani telah dipasang jaringan Internet yang berupa Wireless, namun terkadang membuat mahasiswa menjadi bosan dan terkadang ada yang ngomel-ngomel sendiri. Itu semua dikarenakan oleh jaringan yang telah dipasang sering gangguan dan sangat lambat untuk browsing.



1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimanakah peranan Internet dalam meningkatkan mutu pembelajaran mahasiswa di Kampus STMIK Syaikh Zainuddi NW Anjani Lotim?
1.2.2. Bagaimanakah cara mengatasi masalah jaringan Internet yang sudah dipasang di Kampus STMIK Syaikh ZAINUDDIN NW Anjani Lotim yang sering gangguan dan lamban untuk browsing (akses)?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui peranan Internet dalam meningkatkan mutu pembelajaran mahasiswa di Kampus STMIK Syaikh Zainuddi NW Anjani Lotim.
1.3.2. Untuk mengetahui cara mengatasi masalah jaringan Internet yang sudah dipasang di Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim yang sering gangguan dan lamban untuk browsing (akses).
















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim
Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim adalah merupakan salah satu kampus yang berbasis Komputerisasi. Yang mempunyai Visi membangun pemimpin masa depan (building future leader) yang menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta berakhlaqul karimah dengan Misi menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan kajian, serta pengabdian kepada masyarakat secara tersetruktur, terperogram, dan insedental.dan mempunyai Motto: berfikir global berakhlak local (think globally act locally). (stmik, 2010:9)
Jadi sangat jelas sekali bahwa kampus stmik itu adalah salah satu yang berbasis komputerisasi sebagaimana yang telah dijelaskan dalam buku panduan STMIK SZ NW tersebut. Dan disamping berbasis komputer sebagamana yang sudah tertera di dalam Visi dan Misi Stmik SZ NW Anjani lotim yang sangat mengutamakan akhlak, yaitu akhlak lokal (akhlak islam). Meskipun di dalm proses pembelajaran di Kampus STMIK SZ NW Anjani diajarkan mengelnai wawasan yang seluas-luasnya namun kita jangan pernah lepas dari pijakan awal kita yaitu berakhlak lokal(akhlak islami).
2.2. Internet
Internet adalah suatu jaringan komputer yang satu dengan yang lain saling terhubung untuk keperluan komunikasi dan informasi. Sebuah komputer dalam satu jaringan internet dapat berada di mana saja atau bahkan di seluruh Indonesia. Sering juga internet diartikan sebagai jaringan komputer di seluruh dunia yang berisikan informasi dan sebagai sarana komunikasi data yang berupa suara, gambar, video dan juga teks. Informasi ini dibuat oleh penyelenggara atau pemilik jaringan komputer atau dibuat pemilik informasi yang menitipkan informasinya kepada penyedia layanan internet.
Wireless adalah Koneksi antar suatu perangkat dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan kabel atau nirkabel. Jadi kita bebas melakukan browsing di suatu area yang sudah dipasang jaringan internet tanpa mencolokkan kabel pada laptop atau komputer kita.
Sesuai dengan pemaparan di atas, sangatlah betul sekali lewat internet kita bias mendapatkan berbagai macam informasi dan ilmu sesuai dengan apa yang kita butuhkan dan juga di katakan bahwa internet bisa menghubungkan kita dengan pengguna internet yang satu dengan yang lain yang lain nya, baik melalui Email, Gmail, twitter, facebook dan lain sebagainnya.











BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kontribusi Internet Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Bagi Mahasiswa STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim
Kita ketahui bersama bahwa, sejak dipasangkannya jaringan internet di Kampus STMIK SZ NW Anjani Lotim, penulis (selaku mahasiswa) bersama teman-teman yang lainnya merasa mudah untuk mencari suatu referensi dan pedoaman terhadap suatu mata kuliah atau tugas yang diberikan oleh Dosen.
Sebelum dipasangkannya jaringan internet di Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani, semua mahasiswa siswa merasa kesulitan untuk mencari referensi terhadap suatu mata kuliah atau tugas. Karena kita keetahui bersama, bahwa di Perpustakaan Kampus STMIK SZ NW Anjani Lotim buku-buku referensi sangatlah terbatas.
Setelah dipasangkan jaringan internet di Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim, bukan hanya mahasiswa STMIK SZ NW mudah untuk mencari referensi, tetapi lebih lebih dari itu mereka tidak susah-susah untuk pergi ke Warnet untuk mengirim tugas mereka yang disuruh ngumpulkan melalui Email oleh Dosen.
Selain itu juga mahasiswa STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim bisa mendownload software-software yang mereka butuhkan, seperti Windows, Microsoft Office, Adobe Reader, Adobe Photoshop dan lain sebagainya tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli software tersebut.
Lebih dari itu mahasiswa STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim juga bisa mengaplikasikan ilmu yang mereka dadaptkan. Seperti pembuatan Email, Gmail, Chatting lewat Facebook, Twitter dan pengelolaan Blog. Karena sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa Blog adalah merupakan salah satu lading bisnis di Internet.
Disamping itu juga dalam meningkatkan mutu pembelajaran di Kampus STMIK Syaikh NW Anjani Lotim, jika jaringan Internet yang pasang tidak mudah gangguan dan mempunyai daya akses yang tinggi. Maka di kampus STMIK SZ NW bisa diterapkan sistem pembelajaran Elektronik Learning (E-Learning) atau yang sering di sebut dengan pendidikan jarak jauh.
Pendidikan jarak jauh (PJJ) atau distance learning atau distance education adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar (Dabutar, 2007).
Jadi pada sistem pembelajaran ini, mahasiswa mersa santai dan tidak mudah bosan, karena sistem pembelajaran ini menarik dan mudah asalkan jaringan internet tetap connect. Karena kita lihat sebagian besar mahasiswa STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani mempunyai Laptop.
Manfaat lain juga bagi Kampus Stmik Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim dari pemasangan jaringan internet yaitu kampus STMIK SZ NW selalu ramai dengan mahasiswa jika internetnya connect, dan bahkan malampun selalu ramai sampai pagi oleh mahasiswa yang sedang browsing.
Disamping nilai-nilai positip yang didapatkan dari pemasangan jaringan internet di Kampus, nilai negatifpun pasti ada. Namun jauh jauh-jauh STMIK SZ NW mengantisifasin hal itu sesuai dengan motto nya berfikir global dan berakhlak lokal. Dan kita ketahui juaga sebagiaian besar mahasiswa STMIK SZ NW Anjani Lotim menimba ilmu di Ma’had juga.
Kalau kita sudah mempunyai dasar atau pondasi iman yang kuat maka sulit bagi kita untuk terperangkap kedalam suatu hal yang menjerumuskan. Meskipun Karena kemajuan yang cepat dalam penyampaian informasi, sekarang ini nilai-nilai yang ditawarkan mudah sekali meyakinkan seseorang. Karena itu orang sering kali sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Orang yang beriman adalah orang yang memiliki penyaring (filter) untuk memilih mana nilai yanag benar dan karena itu harus diambil dan mana nilai yang salah dank arena itu harus ditolak. (agustami, 2004:17)
3.2. Problema Jaringan Internet Yang Ada Di Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim
Setelah dipasangkannya jaringan internet di Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjan Lotim, mahasiswa sangat merasa senang dan santai dalam mencari referensi terhadap suatu mata kuliah atau tugas yang di berikan oleh Dosen. Tetapi di tengah-tengah kesengan mereka timbul suatu permasalahan yaitu jaringan internet dalam bentuk wireless yang telah dipasang di Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim sering gangguan atau offline.
Akibat dari keadaan tersebut, terkadang sebagian mahasiswa merasa kecewa, karena di tengah-tengah keasikan mereka mereka yang mendownload (browsing), jaringan internet di Kampus Stmik Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim offline.
Setelah penulis telusuri permasalahan tersebut, ternyata permasalahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: banyaknya pemakai jaringan, kampus telat bayar uang bulanan dan terkadang jaringan internet di kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW anjani gangguang karena kalah sinyal dengan Hotspot yang ada di UGR.
Permasalahan telat bayar penulis rasa bukan menjadi suatu permasalahan yang sangat berarti, karena setiap satu kali tiga bulan mahasiswa STMIK SZ NW mengeluarkan uang pembayaran. Jadi yang menjadi titik permasalahan yang berarti adalah adalah pada kekuatan sinyal dan daya akses jaringan.
3.3. Solusi Terhadap Problematika Jaringan Internet Yang Ada Di Kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim.
Di atas sudah disebutkan permasalahan nya yaitu pada sinyal dan kekuatan daya akses. Jadi berdasarkan hal itu Penulis akan menawarkan beberapa solusi diantaranya:
a. Mendirikan Tower jaringan internet di Kampus. Jadi Penulis merasa itu adalah suatu hal yang wajar yang harus di lakukan oleh kampus STMIK SZ NW. karena sesuai dengan background kampus dan program study yang dikelola nya. Jika kita berpatokan pada sekolah-sekolah SMK yang ada di Lombok Timur, sudah banyak yang punya Tower internet sendiri, apalagi kita yang lingkupnya kampus yang di dalam nya ada mahasiswa dan dosen.
b. Mengganti jenis Wireless yang sudah dipasang ke jenis yang lainnya yang mempunyai daya sinyal dan akses yang kuat. Jikalau itu tidak bisa dilakukan maka minimal harus diadakan perbaikan jaringan supaya jaringan internetnya tidak sering offline.






BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari karya tulis ilmiyah yang Penulis buat ini, penulis akan menyimpulkan beberapa hal sebagai bahan acuan untuk menjadikan kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim menjadi lebih baik, yaitu di antaranya:
a. Pimpinan STMIK SZ NW harus lebih memperhatikan kebutuhan mahasiswanya terutama mengenai kebutuhan akan jaringan internet.
b. Pimpinan STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim harus melakukan suatu tindakan untuk untuk mengatasi maslah offline jaringan internet yang telah dipasang. Supaya mahasiswa merasa puas di dalam menggunakan pasilitas yang telah di sediakan.
c. Adapun tindakan-tindakan yang harus dilakukan yaitu: Mendirikan Tower jaringan internet di Kampus, atau kalau itu belum mampu untuk dilaksanakan maka bisa dilaksanakan perbaikan jaringan atau penggantian jenis wireless yang digunakan.
4.2. Saran
Terakhir Penulis sangat menyarankan kepada Pimpinan STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim dan semua pihak yang bertanggung jawab terhadap kampus STMIK SZ NW, untuk lebih mengutamakan kepentingan mahasiswa terutama mengenai jaringan internet. Karena internet juga merupakan penunjang tingkat daripada mutu pembelajaran di Kampus STMIK SZ NW Anjani.
Penulis sangat beersyukur sekali jika ajuan Penulis ini bisa dilaksanakan, karena walau bagaimanapun penulis juga sebagai mahasiswa di Kampus STMIK SZ NW Anjani jadi bisa merasakan dan mengatahui apa yang menjadi keluhan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Agustami.2004. Keseimbangan Peningkatan Imtak Dengan Penguasaan Iptek, Jakarta: PT.dian arista.

Dabutar, jelarwin. 2007. Infrastruktur Pendidikan Jarak jauh. Artikel Pada Situs “Pendidikan Network. Www.re-searchengines.com.artiel.htm

http://www.amhusite.co.cc/2010/03/kelemahan-wireless.html

http://www.4shared.com/get/8AR2E9rp/pengertian_internet.html

http://www.docs-finder.com/pengertian-peran-doc~2.html

STMIK SZ NW. 2010. Buku Pedoman STMIK Syaikh Zainuddin NW, Anjani: STMIK Sz Nw.

Utomo, Junaidi. 2001. Dampak Internet Terhadap Pendidikan : Transformasi atau Evolusi, Seminar Nasional Universitas Atma Jaya Yogyakarta.